Cari Tahu Apakah Anda Berisiko Terkena Hipertensi | Hipertensi

Apakah Saya Berisiko Terkena Hipertensi?   Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena hipertensi, dengan mengetahui faktor-faktor risiko tersebut Anda bisa lebih waspada sehingga dapat mencegah hipertensi.    Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah Keturunan Jika orang tua Anda atau keluarga dekat Anda memiliki hipertensi, maka besar kemungkinan Anda juga akan menderita hipertensi.    Umur Semakin bertamba tua, semakin besar kemungkinan Anda terkena hipertensi. Saat tua, elastisitas pembuluh darah kita secara alami semakin berkurang. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah. Meskipun demikian pada kondisi yang sangat jarang, hipertensi juga dapat terjadi pada anak-anak.    Jenis Kelamin Studi membuktikan, sampai pada usia 64 tahun laki-laki lebih mudah terkena hipertensi dibandingkan perempuan. Sedangkan pada usia 65 tahun atau lebih, perempuan lebih berisiko terkena hipertensi.    Penyakit ginjal kronis Peningkatan tekanan darah terjadi sebagai akibat dari penyakit ginjal. Sebaliknya, hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ginjal.      Faktor Risiko yang Dapat Diubah Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat Anda modifikasi untuk mencegah hipertensi.   Kurangnya Aktivitas Fisik Kurangnya pergerakan merupakan bagian dari gaya hidup yang meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi. Aktivitas fisik sangat baik untuk kesehatan jantung dan melancarkan sirkulasi darah.    Diet yang tidak sehat Konsumsi garam yang berlebihan, makanan berlemak, dan kalori berlebih meningkatkan risiko hipertensi. Mulailah untuk memilih makanan sehat bergizi seimbang. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.    Kelebihan berat badan atau obesitas Berat badan berlebih atau obesitas dapat menambah tekanan pada jantung dan sistem peredaran darah, meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.    Minum Alkohol yang Berlebihan  Kebiasaan minum alkohol yang berlebihan menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti gagal jantung, strok dan detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Tekanan darah Anda dapat meningkat secara drastis dan juga meningkatkan risiko terkena kanker, obesitas, kecanduan alkohol, bunuh diri dan kecelakaan.    Kolesterol Tinggi Lebih dari 50% orang dengan hipertensi memiliki kadar kolesterol yang tinggi.    Diabetes Kebanyakan orang dengan penyakit diabetes junga mengalami hipertensi.    Merokok dan Penggunaan Tembakau Merokok  dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat untuk sementara waktu dan dapat merusak pembuluh darah arteri. Perokok pasif yang terpapar asap rokok orang lain juga berisiko terkena penyakit jantung.    Stres Stres berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu terlalu banyak stres dapat mendorong perilaku yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau atau minum alkohol berlebihan. Status sosial ekonomi dan tekanan psikososial dapat mempengaruhi akses akan kebutuhan dasar, seperti obat-obatan, penyedia layanan kesehatan, dan kemampuan untuk menjalani gaya hidup sehat.      Hipertensi yang Muncul Akibat Kondisi Medis Sebelumnya   Beberapa kasus hipertensi yang ditemui merupakan hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Seperti hipertensi dalam kehamilan (Pregnancy-induced Hypertension), kelainan jantung tertentu, dan penyakit ginjal. Pada praktiknya jika faktor pencetusnya dapat ditangani, tekanan darah penderita dapat kembali normal.     Kapan Anda Perlu Mencari Pertolonga Petugas Medis Profesional   Jika Anda mencurigai diri Anda berisiko terkena hipertensi atau memiliki keluarga dekat yang menderita hipertensi, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri Anda ke pusat layanan kesehatan terdekat Anda. Faktanya sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui dirinya adalah penyandang hipertensi dan baru mengetahui setelah terjadi komplikasi.     Jika Anda seorang penderita hipertensi, Anda tidak sendirian! Jangan ragu untuk datang pusat layanan kesehatan profesional untuk penanganan hipertensi yang tepat, ikuti perencanaan pengobatan yang dilakukan dengan konsisten agar tekanan darah Anda terkontrol.    Ingat! mencegah lebih baik dari pada mengobati.



Apakah Saya Berisiko Terkena Hipertensi?


Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena hipertensi, dengan mengetahui faktor-faktor risiko tersebut Anda bisa lebih waspada sehingga dapat mencegah hipertensi.


Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

Keturunan Jika orang tua Anda atau keluarga dekat Anda memiliki hipertensi, maka besar kemungkinan Anda juga akan menderita hipertensi.

Umur Semakin bertamba tua, semakin besar kemungkinan Anda terkena hipertensi. Saat tua, elastisitas pembuluh darah kita secara alami semakin berkurang. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah. Meskipun demikian pada kondisi yang sangat jarang, hipertensi juga dapat terjadi pada anak-anak.

Jenis Kelamin Studi membuktikan, sampai pada usia 64 tahun laki-laki lebih mudah terkena hipertensi dibandingkan perempuan. Sedangkan pada usia 65 tahun atau lebih, perempuan lebih berisiko terkena hipertensi.

Penyakit ginjal kronis Peningkatan tekanan darah terjadi sebagai akibat dari penyakit ginjal. Sebaliknya, hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat Anda modifikasi untuk mencegah hipertensi.

Kurangnya Aktivitas Fisik Kurangnya pergerakan merupakan bagian dari gaya hidup yang meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi. Aktivitas fisik sangat baik untuk kesehatan jantung dan melancarkan sirkulasi darah.

Diet yang tidak sehat Konsumsi garam yang berlebihan, makanan berlemak, dan kalori berlebih meningkatkan risiko hipertensi. Mulailah untuk memilih makanan sehat bergizi seimbang. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

Kelebihan berat badan atau obesitas Berat badan berlebih atau obesitas dapat menambah tekanan pada jantung dan sistem peredaran darah, meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.

Minum Alkohol yang Berlebihan  Kebiasaan minum alkohol yang berlebihan menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti gagal jantung, strok dan detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Tekanan darah Anda dapat meningkat secara drastis dan juga meningkatkan risiko terkena kanker, obesitas, kecanduan alkohol, bunuh diri dan kecelakaan.

Kolesterol Tinggi Lebih dari 50% orang dengan hipertensi memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Diabetes Kebanyakan orang dengan penyakit diabetes junga mengalami hipertensi.

Merokok dan Penggunaan Tembakau Merokok  dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat untuk sementara waktu dan dapat merusak pembuluh darah arteri. Perokok pasif yang terpapar asap rokok orang lain juga berisiko terkena penyakit jantung.

Stres Stres berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu terlalu banyak stres dapat mendorong perilaku yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau atau minum alkohol berlebihan. Status sosial ekonomi dan tekanan psikososial dapat mempengaruhi akses akan kebutuhan dasar, seperti obat-obatan, penyedia layanan kesehatan, dan kemampuan untuk menjalani gaya hidup sehat.

Hipertensi yang Muncul Akibat Kondisi Medis Sebelumnya



Beberapa kasus hipertensi yang ditemui merupakan hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Seperti hipertensi dalam kehamilan (Pregnancy-induced Hypertension), kelainan jantung tertentu, dan penyakit ginjal. Pada praktiknya jika faktor pencetusnya dapat ditangani, tekanan darah penderita dapat kembali normal. 

Kapan Anda Perlu Mencari Pertolongan Petugas Medis Profesional


Jika Anda mencurigai diri Anda berisiko terkena hipertensi atau memiliki keluarga dekat yang menderita hipertensi, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri Anda ke pusat layanan kesehatan terdekat Anda. Faktanya sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui dirinya adalah penyandang hipertensi dan baru mengetahui setelah terjadi komplikasi. 

Jika Anda seorang penderita hipertensi, Anda tidak sendirian! Jangan ragu untuk datang ke pusat layanan kesehatan profesional. Konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk penanganan hipertensi yang tepat, ikuti perencanaan pengobatan dengan konsisten agar tekanan darah Anda terkontrol.

Ingat! mencegah lebih baik dari pada mengobati.


Semoga bermanfaat!!!




Referensi

heart.org. Diakses pada 2020. Know Your Risk Factors for High Blood Pressure
Cari Tahu Apakah Anda Berisiko Terkena Hipertensi | Hipertensi Cari Tahu Apakah Anda Berisiko Terkena Hipertensi | Hipertensi Reviewed by Delfis Ditti on 12:30 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.